Nafsuku makin memuncak, kudorong batasku dan kuhujamkan lebih dalam lagi, mendapatkan ceramah yang kotor.Tapi sensasinya tak bisa dipungkiri.Aku terus, mengambil setiap inci, sampai dia meletus, membasahi wajahku.Lalu, dengan seringai jahat, dia membuatku melakukan itu semua lagi, menghujaniku dengan kenikmatan yang panas dan lengket.